Rumah tangga dalam konsep Islam adalah rumah tangga dalam rangka
membangun keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah. Dalam konteks ini berarti
setiap suami istri berusaha untuk menggapai keluarga dimaksud. Sebagaimana hal
ini tercantum dalam Al Qur’an surat Ar Rum (30) ayat 21:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ
لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ
مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya:
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa
kasih dan sayang. Sesungguhnnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Depag RI, 1989:644).
Dalam menjalani keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah
dibutuhkan sebuah kerjasama dan akhlak yang dimiliki antara suami isteri sesuai
dengan hak dan kewajiban masing-masing. Salah satu faktor yang menunjang untuk
menjalani rumah tangga sesuai dengan surat Ar-Rum ayat 21 yaitu terwujudnya
wanita atau istri yang salehah.
Salah satu ciri dari wanita salehah adalah memahami tentang etika
pergaulan yang diataranya berbicara, dan bertingkah laku. Akhlak adalah hal
yang sangat penting, tanpa akhlah hubungan manusia tidak akan berjalan dengan
harmonis. Menurut Mahmud Assayid (1990:64), bahwa “Akhlak merupakan pondasi (dasar) yang utama pembentukan pribadi manusia seutuhnya”.
Akhlak merupakan salah satu
pilar dalam ajaran agama Islam, karena dalam akhlak kita diajarkan bagaimana
tata cara berhubungan dengan Allah SWT, dengan sesama dan alam semesta ini.
Dalam konsep Islam, manusia diharapkan memiliki komitmen yang baik secara
vertikal maupun horizontal.
Sehubungan dengan hal di atas, kesalehan seseorang bisa dilihat
dari sejauhmana ia dapat mengimplementasikan diri sebagai hamba Allah dan
makhluk sosial. Salah satu dari implementasi tersebut, terutama dalam hal ini
bagi seorang wanita sebagaimana tersirat dalam AqlQur’an surat Al-Ahzab (21)
ayat 32 sebagai berikut:
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ
لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ
بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا
مَعْرُوفًا
Artinya
: Hai isteri-isteri nabi, kamu
sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah
kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit
dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik