Maka sikap seorang muslim dalam menghadapi hidup ini adalah :
1. Ditanamkan dalam diri dan perbuatannya bahwa apapun sikap dan tingkah lakunya harus bernilai penghambaan, ibadah kepada Alloh, dengan cara memulai suatu pekerjaan atas nama Alloh, memulai suatu kegiatan dengan hanya mengharap ridlo Nya, membersihkan niat dari syirik, menyekutukan Alloh, membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati, ujub, riya takabbur, hasud, namimah, dll.
2. Senantiasa memuliakan orang tua, pada saat masih hidup hingga wafat.
Bagi seorang muslim kebahagiaan yang paling indah dirasakan adalah pada saat dia mampu membahagiakan mereka . Baginya orang tua adalah sumber kehidupan di dunia yang patut dimuliakan keberadaannya, dari merekalah kita bisa seperti sekarang ini.
Alloh swt. menempatkan posisi ayah ibu kita dengan kedudukan yang luar biasa mulianya . Posisinya berada pada urutan ke dua setelah pengabdian kepada Alloh (QS.Bani Israil(17):23) memberi arti bahwa akhlaq kita kepada orang tua benar-benar ditekankan dalam Islam. Islam mengajarkan agar sikap kita kepada mereka ketika hidup:
a. tidak merendahkannya walau dengan berkata “AH”
- Tidak menghardik mereka sehingga berakibat sakit hati keduanya.
- Selalu merendahkan diri kita dihadapan mereka , sehingga keduanya meresa termuliakan .
- Senantiasa berkata dengan penuh kemuliaan (Qaulan kariima) Sementara itu sikap kita kepada ayah dan ibu yang sudah wafat adalah : a. senatiasa berdo’a demi kemuliaan hidupnya di akhiratb. meminta serta memohon ampunan Alloh atas kekhilafan dan dosa-dosa yang mungkin diperbuat oleh orang tua kita. Karena sesungguhnya do’a ank-anak shaleh pasti diijabah oleh Allohc. melaksanakan janji-janjinya yang belum terpenuhid. senantiasa memelihara hubungan silaturrahmi dengan para sahabat karib, keluarga yang dikasihi ketika mereka hidup. Usia yang panjang penuh barokah serta rizki yang melimpah aknan menanti bagi setiap ahli silaturrahmiDan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang muliaDan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."
(Qs. Bani Israail:23-24)
Sesungguhnya bersikap baik kepada orang tua dalam Islam adalah fardlu ‘ain . sehingga Rasululloh saw bersabda:Ridlo Alloh tergantung ridlo orangtuaDan murka Alloh tergantung murka orang tua.(HR. Tirmidzi ra.)
Menempatkan diri sebagai pelindung bagi siapapun orang disekitar kita, menjadi orang tua bagi anak-anak yatim, menjadi guru bagi orang yang haus akan ilmu, menjadi murid yang setia menyimak taushiyah-tausyiyah para ulama, menjadi penolong bagi siapapun yang memerlukan pertolongan, menjadi pelopor segala kebaikan, menjadi inspirator bagi setiap kebenaran dan keadilan, penganjur ma’ruf dan pejuang pemberantas kemungkaran , menjadi solusi bagi setiap permasalahan, dan menjadi peneduh serta penyejuk hati bagi setiap persoalan semua orang .
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa (QS al Baqarah : (2):177)
Menurut Rasululloh saw: ada tujuh buah kebaikan yang akan dirasakan semua muslim dan mengalir terus walau sudah meninggal dunia:- menanam tumbuhan sehingga banyak orang yang merasa keberkahan atasnya
- mengajarkan suatu ilmu, sehingga dengan ilmu itu orang-orang mampu mengamalkan kebaikan
- membuat sumber air sehingga memenuhi kebutuhan sebanyak-banyaknya orang
- membuat selokan aliran air sehingga orang-orang terselamatkan dari bahya banjir
- membangun masjid/sarana ibadah sehingga orang-orang merasa nyaman beribadah
- mewakafkan /mewariskan kitab-kitab ilmu sehingga orang-orang memperoleh manfaat ilmu yang didapat dari kitab-kitab itu
- melahirkan/ menurunkan serta mendidik keturunannya menjadi anak – anak shaleh yang senantiasa mendoakan kebaikannya di dunia kahirat, yang memohonkan ampunan atas segala kesalahan kita, serta menjadi lampu penerang kita pada hari dimana tidak ada yang mampu mengangkat derajat kita kecuali keturunan yang sholeh.
Maka sebaik-baiknya manusia adalah sebaik-baik sikapnya kepada lingkungan sekitarnya dan manusia yang baik adalah senantiasa memberi manfaat dan mashlahat bagi sebanyak-banyaknya umat. Wallohu’alam.
Intisisari Tausyiyah Adhyatnika, 24 Dzulqo’dah 1426 H/25 Desember 2005. *** Team Kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar