".....orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram" (13:28) ".........(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih..(29:88-89)

Rabu, 20 April 2011

Indahnya Hati Yang Bening

Hati yang  dijaga  dengan   iman  tentu akan berakibat lisan bertutur dengan sopan,mata tertata dengan   bersih penuh dengan kedamaian, tangan ringan membantu 0rang, kaki melangkah dengan ringan ke majelis-majelis ‘ilmu dan seluruh hartanya barokah karena dia sedekahkan kepada orang yang membutuhkan...alangkah indah hidup dengan hati yang bening, hati yang penuh dengan harapan akan kemuliaan di akhirat, dan hati yang penuh dengan harapan akan datangnya pertolongan Alloh , pada hari dimana tidak berguna seluruhnya kecuali ketika menghadap Nya dengan hati bening....

 
Betapa indah ketika kita menyaksikan dua orang berjumpa dengan saling bertegur sapa, berjabat tangan, saling menyampaikan salam,  mulut penuh senyuman, bibir senantiasa bergulir menyampaikan do’a , kepala mengangguk mengiyakan  tanda penghormatan...tanpa menghinakan , dan berpisahnyapun penuh dengan harapan agar dapat bersua kembali dalam keadaan sejahtera selamanya...
Hal di atas , kita akui sudah semakin jarang, menjadi hal yang langka,  seiring perkembangan jaman  yang menuntut kita lebih konsentrasi pada urusan duniawi, sehingga tak heran karena dikejar jam kerja, orang tua menjadi jarang bertutur sapa dengan anaknya, sang Bapak menjadi jarang komunikasi dengan istrinya, sang ibu menjadi sangat jarang bercengkerama dengan anak-anaknya, dan para tetangga menjadi jarang silaturrahami karena kesibukan duniawinya, dan masjid-masjid menjadi kosong karena kita lebih sering menjaga harta duniawi  ketimbang megurus keperluan bekal akhirat ....
Tutur sapa menjadi hal yang sulit dilakukan, karena hati kita lebih terpaut pada urusan duniawi, ucapan salam terasa berat diucapkan karena hati kita tidak condong kepada makna keselamatan yang hakiki...
Sesungguhnya sudah saatnya kita menyikapi semua itu dengan hati yang bening...hati yang penuh dengan kepasrahan , hati yang penuh dengan pengharapan, agar kedamaian dan kesejahteraan akhirat dapat kita gapai...
 
penuh dengan pengharapan agar kelak kita terselamatkan akibat hati yang bening...
Hati diibaratkan suatu perahu yang berlayar dalam samudera jiwa yang luas, yang terapung dengan penuh kemegahan, betapa tidak,  di dalamnya penuh dengan cita-cita dan semangat yang menggelora dalam mengarungi samudera hidup, didalamnya juga penuh dengan cinta, suka bahkan duka lara...namun semuanya terkendalikan karena kebeningannya dalam menyikapi berbagai permasalahan, dan lebih karena keyakinannya yang kuat akan pertolongan dan petunjuk Alloh yang Maha Perkasa... 
Perahu hati ini dinakhodai oleh “Iman”, keyakinan, sehingga arah bahtera pun terarah selaras dengan kompas kehidupan menuju titik akhir hayat,...perahu hati ini melaju dengan dibantu oleh layar “’Ilmu” dan didorong oleh dayung amal sholeh, makin banyak ‘amal sholeh, makin cepat dia melaju dengan megahnya, terkadang ‘amalnya pun menjadi  assesoris yang indah yang menggelayuti setiap inci tubuhnya, kekayaan amal ini menjadi bekal yang teramat cukup menuju pelabuhan akhirat kelak,...
Terkadang  perahu hati yang mulia dan bening ini menemukan para pelaut yang terapung akibat perahu hati mereka karam karena kesombongan,...ditolongnya dengan penuh keikhlasan, karena rupanya perahu hati ini penuh dengan ‘ilmu terapi spiritual, yang mampu menyadarkan semua orang menuju ampunan Alloh, yang luasnya seluas langit dan bumi,  tak bertepi...
Begitulah kita, bila hati kita bersih  maka segala pikiran akan jernih , semua permasalahan hidup dapat terangkat dan terselesaikan, bahkan arah hidup kita pun lebih terarah karena dipenuhi dengan berprasangka baik kepada Alloh, dan dia yakin bahwa Alloh akan senantiasa membimbing umatnya menuju suatu kebaikan,...Jika dirasakan berat hidupnya, maka diyakininya bahwa semua itu adalah salah satu gelombang laut hidup yang terkadang besar dan terkadang hanya berupa riak belaka  ...

Sesungguhnya orang yang bening hatinya, dia akan menjadi jujur karena kebeningan hatinya, yang tranfarans dalam menyikapi  semua keadaan, dia akan menghormati dan memuliakan semua orang , karena dia selalu memandang orang sebagai makhluk yang harus saling menjaga, saling bantu, dan saling menyayangi,...bukankah Baginda Rasul SAW , selalu menempatkan umatnya dengan tidak memandang suku bangsa,  ras, namun kemuliaan terletak kepada ketaqwaannya kepada Alloh swt., dan terlebih orang yang bening hati tidak terjangkit penyakit hati yang menyesatkan , kesombongan dilemparkannya jauh-jauh dari kehidupannya, keserakahan akan harta haram disingkirkannya, bergunjing menjadi penyakit yang menakutkan, hasud menjadi barang terlarang...
Orang yang bening hati ini senantiasa beramal dengan penuh keikhlasan dengan perasaan takut kalau-kalau amalnya tidak lillahi ta’alaa
Maka memelihara kebeningan hati adalah suatu keharusan , agar hidup ini penuh dengan keridloan Alloh.
Dzikrulloh, dzikir kepada Alloh, adalah upaya yang paling efektif untuk menjaga hati ini, baik lisan dan terutama perbuatan, dengan mengingat akan keberadaan Alloh, dengan berbagai Kekuasaan Nya, Qudrat dan IradatNya,  akan senantiasa mengendalikan kita pada arah yang benar, bahwa kita akan mendapatkan konsekuensi atas segala amal yang kita lakukan di dunia ini, lewat pintu Hisab Nya dan Mizan Nya, Perhitungan amal, dan timbangan amal, dihadapan Alloh, Hakim yang seadil-adilnya...
Alangkah indah jika setiap relung jiwa kita dipenuhi dengan hati yang bening, yang setiap wajah dipenuhi dengan cahaya ikhlas, setiap amal tanpa pamrih, setiap keluarga yang kita jumpai penuh dengan suka cita, setiap berjumpa bertegur sapa, saling menyampaikan salam, saling mendo’akan , saling membantu, bertutur sopan, saling menyantuni, ...
Hati yang demikian dapat digapai dengan  hanya mengingat Alloh di setiap pagi, petang dan setiap nafas kita ...Alaa bidzikrillahi tathma’innul quluub...”hanya dengan mengingat Alloh lah hati kita akan tenang...
Pancaran hati yang bening berbias keikhlasan, kejujuran dan menebar keselamatan dan kedamaian, sebagaimana baginda Rasul SAW. yang membawa umat manusia ke jaman yang gemerlap dengan penuh perasaan sayang, buah dari kebeningan dan keikhlasan hati yang muncul dari jiwa manusia pencinta dzikir kepada Alloh,  dan buah amal manusia yang jujur akibat takutnya yang teramat sangat akan murka Alloh yang ditimpakan kepada orang yang kotor hati... Wallohu’alam
 (**Khutbah Jum’at  Rabi'ul Awwal  cimahi . adhy and Team Kreatif QS 1426 H**)
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar